Sabtu, 12 Agustus 2017

















Ketika gelombang menjalar, partikel air di permukaan bergerak dalam suatu lingkaran besar membentuk puncak gelombang pada puncak lingkarannya dan lembah pada lintasan terendah. Di bawah permukaan, air bergerak dalam lingkaran-lingkaran yang makin kecil. Saat gelombang mendekati pantai, bagian bawah gelombang akan mulai bergesekan dengan dasar laut yang menyebabkan pecahnya gelombang dan terjadi putaran pada dasar laut yang dapat membawa material dari dasar pantai serta menyebabkan perubahan profil pantai (Triatmodjo, 1999).

Gelombang akan mentransfer energi melalui partikel air sesuai dengan arah hembusan angin. Lebih lanjut dikemukakan bahwa mekanisme transfer energi ini terdiri dari dua bentuk yakni pertama: akibat variasi tekanan angin pada permukaan air yang diikuti oleh pergerakan gelombang dan kedua: transfer momentum dan energi dari gelombang frekuensi tinggi ke gelombang frekuensi rendah (periode tinggi dan panjang gelombang besar). Gelombang frekuensi tinggi dapat ditimbulkan oleh angin yang berhembus secara kontinyu. Viskositas air laut dapat mempengaruhi efek langsung dari tekanan angin, sehingga kecepatan angin permukaan menghilang makin ke dalam dan pada suatu kedalaman tertentu menjadi nol (Kramadibrata, 1985).
u= arah horizontal

W=arah vertikal

Selasa, 30 Agustus 2016

Cara Penggunaan GPS Garmin

Cara Menggunakan Handheld GPS


Garmin GPS Handheld
Hampir semua GPS Handheld merek Garmin penggunaannya samaUntuk menggunakan Garmin GPS Handheld, yang harus diperhatikan adalah ketelitian GPS pada saat digunakan. Dan diusahakan ketelitian GPS min 4 meter. Setelah itu barulah proses pengambilan data ukur bisa kita laksanakan.

             
Langkah Awal Penggunaan GPS
1.  Setting GPS
Ø  Setelah ketelitian GPS cukup, langkah selanjutnya lakukan setting GPS dengan merubah Proyeksi sesuai lokasi ukur. Untuk setting GPS dapat dilakukan dengan cara :

Ø  Masuk ke Main Menu kemudian Pilih Setup selanjutnya pilih Units setelah itu rubah sesuai dengan tampilan dibawah ini.




2. Pembagian Zona Pada Proyeksi UTM WGS 84



Pengambilan Data Ukur

1.  Pengambilan Data Titik ( Waypoint )
Ø  Data titik dapat mewakili symbol-symbol buatan manusia seperti bangunan, objek pariwisata, dan lain-lain, atau pun titik sudut suatu  area.                                                                                      
Ø   Untuk mengambil data titik dapat dilakukan dengan cara :
·         Tekan Tombol Mark pada GPS setelah itu akan muncul kotak dialog Mark Waypoint kemudian Pilih OK
·         Untuk melihat data titik ukur yang telah diambil. Tekan tombol Find setelah itu pilih Waypoint kemudian akan tampil kumpulan titik-titik ukur yang telah diambil.

·         Untuk melihat data titik dalam tampilan Peta tekan tombol Page hingga tampil tampilan Map GPS

2.  Pengambilan data Track ( Garis )
Ø   Track/ garis dapat mewakili objek jalan, sungai, batas area/ batas tanah dan lain-lain.
Ø  Untuk mengambil data track dapat dilakukan dengan cara : Tekan tombol Page lalu masuk ke Main  Menu setelah itu pilih Tracks pada kotak Track Log pilih posisi Ondengan menggunakan tombol navigasi dan arahkan ke kiri. Untuk keluar tampilan tekan tombol Quit



Ø  Jika posisi track log di On kan terus maka GPS akan terus merekan track/ garis yang kita lewati. Untuk melihat tampilan track tekan tombol Page hingga tampil GPS Map

Ø  Untuk menghentikan pengambilan data track, tekan tombol page lalu pada main menu pilihTracks dan pilih posisi OFF pada kotak dialog Track Log
3.  Mencari jarak dan arah antar GPS dengan target ukur                                                        
Ø  Untuk mencari jarak GPS dengan target ukur, pertama tama tentukan target ukur sebagai 0 meter.
Ø  Untuk menentukan titik 0 meter dapat dilakukan dengan cara : Tekan tombol Find setelah itu pilih Waypoint kemudian pilih waypoint/ taget yang akan dicari, lalu pilihGo to

 Ø  Langkah selanjutnya tekan tombol Page pada layar Trip Computer dapat dilihat sudut, dan jarak terhadap target ukur yang kita cari.

Accelerograph | TSA-100 S Metrozet

TSA-100 S Metrozet


Accelerograph jenis TSA 100S Metrozet merupakan Accelerograph terbaru saat ini
Accelerograph ini mempunyai karakteristik beda dari yang lain, mulai dari sumber, system dan pengoprasiannya. Berikut adalah kelebihan-kelebihannya : 
1)      Teknonologi dari Accelerograph ini menggunakan model triaxial yakni mementingkan  kekuatan keseimbangan dari accelerometer dengan menggunakan  sensor pengganti kapasitas, mengembalikan dan dapat mengkalibrasi koil.
2)      Skala Rangenya mencapai kurang lebih 4g. 
3)      Menggunakan 19 soket penghubung sirkular. 
4)      Ukuran digitizer agak lebih minimalis dengan ukuran 8” x 8” x 3.75”, dengan ukuran seperti itu maka tidak perlu banyak memakan tempat dan mempunyai layar yang komunikatif dengan pembaca yaitu layar berwarna untuk memudahkan pembaca melacak apa yang terjadi dalam system akselerograf. 
5)      Mempuyai digitizer yang sangat multifungsi yaitu digitizer TAURUS dengan memiliki 5 buah jack, yang pertama untuk disambungkan ke accelerometer, kedua GPS, ketiga Power, keempat USB dan yang kelima jack Ethernet yang dibungkan pada modem. 
6)      Digitizernya Mempunyai soket memory yang dapat digunakan menyimpan data data seismic pada setiap waktu. 

System dari Accelerograph ini banyak sekali manfaat & kegunaan yaitu  :
1)      Alat tersebut merupakan standarisasi dari luar Negeri 
2)      Memiliki digitizer Taurus yang sangat multifungsi, AD/C, dan bisa langsung terhubung ke ViSat atau internet. 
3)      Digitizernya bisa dipakai pada seismograph juga. 
4)      Bisa mengkalibrasi dan menset sensor dari digitizernya 
5)      Digitzernya Dapat mengetahui kerusakan atau kesalahan pada system Power Supply, Sensor, Ethernet dan GPS. 
6)      Bisa mensetting IP static dan IP Publik ketika kita mencoba menghubungkannya ke internet. 
7)      Digitizer Taurus Dapat menyimpan data otomatis dari Sensor TSA 100S.
8)      Yang paling penting adalah dapat mengunci system settingan digitizer supaya tidak dapat di bobol oleh orang lain

 


Technology
Triaxial, force-balance accelerometer with capacitive displacement sensor,restoring coil
and calibration coil

Full-Scale Range

+/- 4 g Peak-to-Peak


Responsivity
5V/g Differential; 2.5V/g Single-Ended

Output
Differential to > +/- 20V Peak-to-Peak
Single-Ended to > +/- 10 V Peak-to-Peak

Bandwidth
DC to 225 Hz

Dynamic Range
> 160 dB, at 1 Hz, in 1 Hz bandwidth
147 dB, typical, 3 Hz to 30 Hz, integrated
135 dB, typical, 0.1 Hz to 100 Hz, integrated

Self-Noise
2.2 x 10-8 gRMS /rtHz @ 1 Hz, Typical
2.0 x 10-8 gRMS/rtHz @ 10 Hz, Typical
2.0 x 10-8 gRMS/rtHz @ 20 Hz, Typical
2.8 x 10-8 gRMS/rtHz @ 50 Hz, Typical
7.0 x 10-8 gRMS/rtHz @ 100 Hz, Typical
3.0 x 10-7 gRMS/rtHz @ 200 Hz, Typical

Offset
< 0.05 g (less than 0.02g available upon request)

Non-Linearity
< 0.015% Total Non-Linearity

Total Harmonic Distortion (THD)
< -74 dB

Cross-Axis Sensitivity
< 0.002% within each sensor
<0.5% total, within triaxial sensor, including axis
Misalignment
Hysteresis
<200 micro-g peak-to-peak, with +/- 1 g
excitation OR <0.005% of Full-Scale
Calibration Coil
Standard, digitally enabled
Nominal scale factor: 0.04 g/V
Calibration Input impedance: >100 MOhms

Offset Temperature Coefficient
60 micro-g/oC, typical, Horizontal Sensor
320 micro-g/oC, typical, Vertical Sensor

Supply Voltage Ranges
+/- 12V to +/-16V (standard dual supply) 9
9-18 Volts (single supply option)

Power Consumption
Quiescent: +75 mA/-70 mA on +/-12 V Supply
(Standard Dual Supply) Dynamic: +/- 4 mA/g/axis on +/- 12V Supply

Power Consumption
Quiescent: 180 mA @12V; 140 mA @ 15V
(Single Supply Option) Dynamic: 9 mA/g/axis @12V; 7.5 mA/g/axis @15V

Operating Temperature Range
-40oC to +85oC
Connector
19-Socket circular connector
Connector Technology, Inc. 851-07A14-19S50-A7

Physical Size
8” (L) x 8” (W) x 3.75” (H) with leveling
screws extended
Total height with right angle mating connector
is <5.75”

Mounting Holes
Three ¼-20 clearance holes at edges with
sufficient space for washers/nuts; ¼- 20 adjust


Fungsi komponen ADC, Accelerometer, digitizer, sensor, CF, grounding system?


 

1.      ADC

     Proses perubahan sinyal kontinu analog kedalam serangkaian bilangan yang menyatakan sinyal  pada interval diskrit yang disebut Analog to digital Converter(ADC). Output dari ADC selanjutnya diproses untuk direkam pada media penyimpan elektronik. Untuk proses ini digunakan komputer untuk mengatur proses pengambilan data dan penyimpanan data. Selain itu juga dapat dilakukan berbagai hal, seperti : melihat sinyal , filtering digital dan lainnya sampai pada pengolahan data.

      ADC adalah rangkaian elektronik yang merubah tegangan/arus input ke bilangan digital yang sebanding dengan besarnya tegangan/arus. Data digital signal seismik disimpan dalam media penyimpan dengan berbagai macam format data: Seed, MiniSeed, Win, Seisan, SAC dll.

 

2.      CF

     Perhitungan faktor konversi (CF) dengan menggunakan metode empiris dan metode kalibrasi untuk percepatan puncak tanah I peak ground acceleration (PGA) sangat penting dilakukan agar dapat menghasilkan nilai PGA yang akurat. Dari perhitungan kalibrasi, dapat juga dipakai untuk mengetahui atau mendeteksi kerusakan masing- masing komponen dari sensor akselerometer. Perhitungan dengan metode empiris menghasilkan nilai CF yang berbeda untuk tipe sensor yang berbeda Tipe sensor TSA-1 OOS menghasilkan nilai  CF=4,77*e-7g dan tipe sensor BBAS-2 menghasilkan nilai CF = 3,82*e-7g. Nilai CF ini dapat dipakai sebagai acuan dalam menentukan nilai PGA ketika terjadi gempaburni. Karena sampai saat ini BMKG mengoperasikan kedua tipe sensor akselerometer tersebut untuk merekam terjadinya gempaburni dalam sistem InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System), maka CF diatas sangat di perlukan.


Prinsip Kerja Accelerograph SMR-4000





3 KOMPONEN SENSOR:
     -   VERTIKAL
     -   TIMUR - BARAT

     -   UTARA - SELATAN



Fungsi :
Merekam percepatan getaran tanah, untuk menghitung gempa berkekuatan besar lokal.
 Sebagai backup seismometer untuk merekam getaran kuat


 Kelebihan :
- Accelerograph SMR 4000 adalah generasi ke 3 PMD digital recorder yang menggunakan 4 channel
 Memiliki signal ekstensif (tinggi) 100 dB analog dan 130 dB anti-alias filter.
- Recorder ini dapat bekerja sendiri atau berada dalam jaringan, serta dapat dikonfigurasikan untuk 
  menerima input dari satu sensor atau sensor yang berbeda-beda.
- SMR 4000 sangat portable yang membutukan power supply yang cukup kecil, mudah beradaptasi 
  dengan keadaan cuaca.
- Mempunyai system resolusi 24 bit yang dapat disinkronkan dengan data seismic.